Sebelum mata dan otak anda membaca lebih jauh tulisan ini, ada baiknya saya beritahu bahwa tulisan yang nantinya akan anda baca adalah tulisan berdasarkan sudut pandang saya sebagai penulis tulisan ini. Jikalau memang kita berbeda pendapat dalam satu atau lain hal yang ada dalam tulisan ini tak usah ada tarik urat untuk saling membenarkan pendapat masing-masing. Beda kepala beda isi, yang beda tak usah dipaksakan sama. Terima kasih.
Okay, setelah anda baca peringatan diatas silahkan lanjutkan membaca tulisan saya ini. Tenang, ini bukan tentang pemilihan presiden dan wakilnya yang sedang ramai dibicarakan oleh manusia di negara kita jadi anda tak usah menyiapkan argumen untuk mendebat saya dan membela mati-matian capres cawapres yang anda bela layaknya preman membela sang empunya duit.
Kebebasan kemerdekaan. Jikalau mendengar atau melihat dua kata diatas nampaknya mirip. Sama-sama merujuk pada sesuatu yang tidak mengikat. Koreksi saya bila saya salah, namun bagi sebagian orang nampaknya dua kata ini hampir mempunyai arti yang sama. Tidak buat saya. Seringkali banyak diskusi diskusi yang terjadi antara saya dan teman teman, menyerempet hal ini. Bebas dan merdeka.
Apa itu bebas, apa itu merdeka? Berikut penulis akan mendefinisikannya sesuai dengan sudut pandang penulis. Tolong, tak perlu judge saya. Bebas, TIDAK ADA SATUPUN MANUSIA DI DUNIA INI YANG BEBAS. Kenapa? Karena kebebasan setiap manusia akan bersinggungan dengan kebebasan manusia yang lain sehingga akan terjadi benturan atau gesekan antar kebebasan manusia satu dengan yang lainnya. Ditambah lagi, semua manusia terikat. Entah dengan norma sosial, norma agama, kewajiban menghidupi diri, menghidupi orang lain, tanggung jawab, dll. Kita semua terikat, terkurung. Semua manusia pasti pernah merasa bebas, tapi sifatnya sementara. Kita akan merasa terikat dan terkurung kembali setelah sadar bahwa bebas dari satu hal bukan berarti bebas dari hal yang lainnya. Contoh: Seorang anak sekolah menengah atas yang telah 3 tahun menempuh pendidikan merasa bebas ketika ia telah lulus dari sekolahnya. Terbebas dari bangun pagi, baju seragam sekolah, upacara, setumpuk pelajaran, tugas, dll. Tak lama setelah ia menikmati kebebasannya dari jeratan sekolah ia pun akan sadar bahwasanya hidup tak selesai sampai lulus sekolah saja. Ia harus bekerja atau kuliah dimana nantinya akan ada lagi aturan aturan yang mengikat dan mengurungnya.
Merdeka. Mirip, namun tidak sama dengan bebas. Merdeka adalah satu titik dimana seorang manusia merasa bahwa tidak ada hal yang mengikatnya tidak ada hal yang mengurungnya. Bukan berarti ia bebas karena seperti yang saya definisikan diatas bahwa tidak ada manusia yang bebas. Ikatan dan kurungan tetap ada, namun ia tidak menganggapnya sebagai suatu hal yang mengganggu sehingga ia bisa menjalani hari harinya tanpa perlu merasa terikat dan terkurung. Dengan kata lain, batasan yang ada bukanlah batasan untuk dirinya. Ia membuat batasan lain yang jauh dan tidak menganggunya untuk tetap bergerak.
Kebebasan itu semu menurut sebagian orang. Nampaknya saya setuju, tapi bukan berarti kita tidak boleh atau tidak perlu menikmati kebebasan yang ada. Nikmatilah kebebasan yang anda peroleh walaupun hanya sedikit atau sebentar. Percayalah, kadang kala menikmati hal yang kecil dan sedikit akan menambah kenikmatan hidup anda sebagai manusia. Tak usah takut akan ikatan dan batasan karena bahwasannya itu semua ada hanya untuk mengingatkan kita bahwa manusia bukan makhluk liar. Kita semua butuh batasan, maka buatlah batasannya dan jadilah manusia merdeka karena HANYA DIRI ANDA SENDIRI YANG BISA MEMBUAT ANDA MERDEKA.
Sedikit definisi bebas dan merdeka menurut saya yang tidak harus di amini oleh anda yang membaca.
PS: Tulisan ini tidak mengamini salah satu religion extrimis yang mengatakan “fuck freedom”, we all need freedom fuckhead. A little freedom in our little head.